Untuk Download Versi PDF : Gaya Antar Molekul (ada tambahannya)
Pendahuluan
Tulisan berikut akan menjelaskan berbagai macam ikatan pada atom dan mengapa ikatan tersebut dapat terjadi. Selain itu, dijelaskan pula akibatnya pada sifat fisis ikatan tersebut.
Gaya Van der Waals
Gaya Van der Waals adalah istilah untuk menyatakan keseluruhan gaya-gaya antar molekul pada atom-atom nonlogam. Gaya ini adalah jumlah dari :
(a) gaya London/dispersi;
(b) gaya dipol.
(a) Gaya London/dispersi
Gaya ini digagas oleh ilmuwan Jerman, Fritz London. Ini adalah gaya untuk menjelaskan kekuatan tarik-menarik antara zat. Gaya ini bersifat sementara, namun berlangsung terus-menerus sehingga terlihat tetap.
Gaya ini terbentuk ketika elektron pada sebuah atom tidak tersebar secara merata, namun bergerak condong pada satu sisi secara terus menerus (istilah: berosilasi), membentuk dipol (kutub) sementara. Dipol ini akan menginduksi atom lainnya, sehingga tercipta ikatan lemah diantaranya, dan disebut sebagai gaya dispersi.
(b) Gaya Dipol
Gaya dipol terjadi hanya pada ikatan polar. Gaya ini memiliki dua jenis, yaitu antara :
(1) dipol-dipol dan
(2) dipol terinduksi (kadang disebut terimbas).
(1) Gaya Tarik Dipol-dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya yang permanen yang terjadi di antara dua molekul polar. Gaya ini lebih kuat dari gaya London, walau lebih lemah dari ikatan kovalen. Ikatan ini terbentuk ketika molekul yang memiliki pol (kutub) tetap bertemu dengan molekul polar lainnya.
Sebagai catatan, gaya ini dapat terjadi pada molekul tanpa momen dipol.
(2) Gaya Tarik Dipol - Dipol Terinduksi (Terimbas)
Gaya ini terbentuk antara molekul polar dengan molekul non polar (gaya dipol - non dipol). Secara prinsip, kejadiannya sama dengan pembentukan gaya London. Ketika molekul polar bertemu molekul nonpolar, pol pada molekul polar menginduksi molekul nonpolar.
Dari kedua jenis gaya ini, dianalisis hal-hal yang mempengaruhi besar gaya Van der Waals. Keduanya adalah:
1.Banyak elektron
Banyak elektron atau besar massa atom menentukan kekuatan gaya Van der Waals. Semakin besar Ar, semakin kuat ikatannya. Perhatikan tabel berikut!
Pendahuluan
Tulisan berikut akan menjelaskan berbagai macam ikatan pada atom dan mengapa ikatan tersebut dapat terjadi. Selain itu, dijelaskan pula akibatnya pada sifat fisis ikatan tersebut.
Gaya Van der Waals
Gaya Van der Waals adalah istilah untuk menyatakan keseluruhan gaya-gaya antar molekul pada atom-atom nonlogam. Gaya ini adalah jumlah dari :
(a) gaya London/dispersi;
(b) gaya dipol.
(a) Gaya London/dispersi
Gaya ini digagas oleh ilmuwan Jerman, Fritz London. Ini adalah gaya untuk menjelaskan kekuatan tarik-menarik antara zat. Gaya ini bersifat sementara, namun berlangsung terus-menerus sehingga terlihat tetap.
Gaya ini terbentuk ketika elektron pada sebuah atom tidak tersebar secara merata, namun bergerak condong pada satu sisi secara terus menerus (istilah: berosilasi), membentuk dipol (kutub) sementara. Dipol ini akan menginduksi atom lainnya, sehingga tercipta ikatan lemah diantaranya, dan disebut sebagai gaya dispersi.
(b) Gaya Dipol
Gaya dipol terjadi hanya pada ikatan polar. Gaya ini memiliki dua jenis, yaitu antara :
(1) dipol-dipol dan
(2) dipol terinduksi (kadang disebut terimbas).
(1) Gaya Tarik Dipol-dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya yang permanen yang terjadi di antara dua molekul polar. Gaya ini lebih kuat dari gaya London, walau lebih lemah dari ikatan kovalen. Ikatan ini terbentuk ketika molekul yang memiliki pol (kutub) tetap bertemu dengan molekul polar lainnya.
Sebagai catatan, gaya ini dapat terjadi pada molekul tanpa momen dipol.
(2) Gaya Tarik Dipol - Dipol Terinduksi (Terimbas)
Gaya ini terbentuk antara molekul polar dengan molekul non polar (gaya dipol - non dipol). Secara prinsip, kejadiannya sama dengan pembentukan gaya London. Ketika molekul polar bertemu molekul nonpolar, pol pada molekul polar menginduksi molekul nonpolar.
Dari kedua jenis gaya ini, dianalisis hal-hal yang mempengaruhi besar gaya Van der Waals. Keduanya adalah:
1.Banyak elektron
Banyak elektron atau besar massa atom menentukan kekuatan gaya Van der Waals. Semakin besar Ar, semakin kuat ikatannya. Perhatikan tabel berikut!
Unsur | Ar | Titik didih (oC) |
He | 2 | -269 |
Ne | 10 | -246 |
Ar | 18 | -186 |
Kr | 36 | -152 |
Xe | 54 | -108 |
Rn | 86 | -61.8 |
Catatan: Pada dasarnya memanaskan memecah ikatan molekul. Semakin tinggi titik didih menandakan lebih banyak energi diperlukan untuk memecah, karena ikatan makin kuat.
2.Bentuk molekul
Bentuk molekul ikut memengaruhi kekuatan ikatan. Jika molekul makin panjang atau memiliki daerah sentuh yang luas, maka ikatannya makin kuat.
Ikatan Hidrogen
Ada satu jenis ikatan yang jauh lebih kuat dari gaya Van der Waals. Ia adalah ikatan hidrogen. Untuk membentuknya, diperlukan dua hal, yaitu:
1.Sebuah atom hidrogen yang sepi elektron karena elektronnya diambil karena berpasangan dengan atom yang sangat elektronegatif (N, O, dan F)
2.Sebuah pasangan elektron bebas (PEB) pada atom yang sangat elektronegatif (N, O, dan F)
Perhatikan grafik berikut! Lihat bahwa ikatan hidrogen dengan N, O, dan F memiliki titik didih lebih tinggi.
Catatan: Ikatan hidrogen sering ditemukan pada hidrida, alkohol, dan asam karbosilik.
Sumber:
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester I. Jakarta: Erlangga
Suyatno, dkk. 2007. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo
Toh, CS. 2009. A-Level Study Guide- Chemistry- Edition 3.0.3. Singapore: Step-by-Step
http://antoine.frostburg.edu/chem/senese/101/liquids/faq/h-bonding-vs-london-forces.shtml
Encyclopaedia Britannica 7.0
Catatan: Ikatan hidrogen sering ditemukan pada hidrida, alkohol, dan asam karbosilik.
Sumber:
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester I. Jakarta: Erlangga
Suyatno, dkk. 2007. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo
Toh, CS. 2009. A-Level Study Guide- Chemistry- Edition 3.0.3. Singapore: Step-by-Step
http://antoine.frostburg.edu/chem/senese/101/liquids/faq/h-bonding-vs-london-forces.shtml
Encyclopaedia Britannica 7.0
0 comments:
Post a Comment